adsenseG

Friday, December 2, 2016

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Didalam proses tumbuh kembang anak usia 0-6 tahun maka kita perlu memahami tahapan perkembangan emosional dan cara berfikir seorang anak . Untuk memahami hal itu dapat mengacu kepada beberapa teori mendasar seperti teori psikososial dari Erik Erickson, teori perkembangan kognitif  dari Jean Piaget , dan juga teori bermain dari Anna Freud

1. Perkembangan fisik

Fungsi utama dari bidang perkembangan fisik adalah terkait kemampuan anak untuk bergerak dan mengendalikanbagian tubuhnya. Proses perbaikan (refinement) perkembangan fisik terkait dengan kematangan pada otak , masuknya input dari sistem sensorik , adanya peningkatan ukuran dan jumlah urat otot , sistem saraf yang sehat dan kesempatan yang diberikan untuk berlatih . Pandangan psikolog masa kini memperlihtkan juga bahwa lingkungan yaitu pengalaman memainkan peran yang sangat penting  dalam timbulnya kemampuan motorik yang baru.

Allen  (2010:25)  menjelsakan tiga prinsip yang mengatur perkembangan motorik anak, yaitu:

  • Cephalecaudal : Perkembangan tulang dan otot berawal dari kepala ke arah jari kaki. Setiap individu akan belajar untuk mengendalikan otot untuk menopang kpala dan leher, bergerak kearah tubuh, dan kemudian segala hal yang memungkinkanya menjangkau benda.Baru setelah itu otot untuk berjalan yang mengalami perkembangan agak akhir.
  • Proximoditsl: Perkembangan tulang dan otot yang dimuali dengan meningkatnya pengendalian otot yang posisinya paling dekat dengan bagian tengah tubuh., secara bertahap bergerak ke bagian luar menuju ke bagian jauh dari titik tengah menuju ke bagian kaki dan tangan. Seoerang nak sebelum dia mampu melukis dengan kuas kecil  pada bidang yang kecil maka dia akan mencoba melukis dengan kuas yang besar  pada bidang yang besar  karena otot -otot yang lebih dulu matang adalah otot lengan atasnya.
  • Perbaikan (refinement) : Perkembangan otot dari yang umum menuju yang lebih khusus dan ini mencangkup baik motorik kasar maupun motorik halus . Pada usia dini misalnya anak baru bisa melempar bola ke arah depan pada jarak yang pendek , dengan bertanbahnya usia dan bertambahnya pengalaman anakpun dapat melempar bola yang jauh dan akurat mengenai sasaran.  
2. Perkembangan Kognitif

Aspek lain yang harus dipahami juga adalah aspek kognitif - kemampuan berfikir . Untuk memahaminya teori yang digunakan adalah teori dari Jean Piaget , tahapan-tahapanya meliputi :
  • TAHAP SENSORI MOTOR, terjadi pada rentang usia 0-24 bulan. Pada masa ini panca indra dan aktivitas motorik dipergunakan anak untuk mengenal obyek-obyek dan lingkungan yang ada.  Walaupun pada saat lahir bayi terlihat tidak berdaya dan bergantung pada orang lain, namun beberapa alat inderanya sudah dapat dipergunakan seperti indera pengelihatan , indera pendengaran dan lain-lain, iapun sudah mampu menggerakan otot-otot disekitar mulutnya untuk menghisap puting susu ibunya untuk mendapatkan ASI . Dengn stimulasi yang tepat dan memadai maka anak dpatmengenal dunianya menggunakan alat-alat indra dan gerakan-gerakan motorik.
  • TAHAP PRA- OPERASIONAL (2-7 TAHUN), pada masa inada perkembangan yang sangat jelas bila dibandingkan dengan masa sebelumnya , yaitu kemampuan menggunakan simbol terutama dalam bahasa . Sudah dapat berfikir tentang sesuatu  tanpa harus ada benda yang nyata dihadapanya , mislnya ketika memegang penggaris anak bisa menyebutnya itu pisau atau pistol, alat pemukul sapu dan lain-lain., mampu melakukan sesuatu hal yang pernah dilihatnya diwaktu lampau seperti kata-kata yang pernah diperolehnya dari acara tv yang ditontonya semalam. Anak mulai mengerti dasar-dasar mengelompokan sesuatu  berdasarkan satu spek dahulu seperti warna, bentuk atau ukuran saja dn kemudian terus meningkat. Pada masa ini anak belum bisa memusatkan perhatian pada dua dimensi yang berbeda secara simultan.
  • TAHAP KONGJRIT- OPERASIONAL (7-11 TAHUN), pada saat ini anak sudah bisa melakukan tiga sampai empat perintah  sekaligus dalam satu kali instruksi. Anakpun sudah dapat mencapai kemampuan untuk berfikir  sistematik terhadap hal-hal atau obyek yang kongkrit. Mencapai kemampuan mengkonservasi. Anak mampu menyelesaikan masalah yang sifatnya kongkrit. 
3. PERKEMBANGAN BAHASA
 
 MacWinney, 1999 (Allen2010,30), mengatakan perkembangan bahasa yang normal bersifat teratur, bertahap dan bergantung pada kematangan dan kesempatan belajar.Bahasa seringkali didefinisikan sebagai sebuah sistem simbol, secara lisan, tertulis dan dengan menggunakan gerak tubuh (seperti melambaikan tangan untuk memanggil, gemetar karena ketakutan), yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi satu sama lain. Tahap perkembangan bahasa di tahun pertama kehidupan disebut fase PRALINGUISTIC atau Prabahasa. Disni anak benar-benar bergantung pada gerakan tubuh dan suara seperti menangis dan tertawa untuk menyampaikan perasaan dan kebutuhannya setelah itu akan beranjak ke tahap linguistic atau bahasa pada tahun kedua, dimana berbicara menjadi cara utama untuk berkomunikasi. Diatas usia 3 atau 4 tahun, anak belajar menyusun kata-kata untuk membentuk kalimat sederhana kemudian diikuti kalimat gabungan yang masuk akal karena anak telah belajar kontruksi tata bahasa yang tepat.Antara 5-7 tahun, sebagian besar anak telah terampil menyampaikan pemikiran dan gagasan mereka secara lisan. Pada usia ini pada umumnya telah menguasai 14.000 kata atau lebih, yang mungkin dapat berkembang menjadi 2 atau 3 kali lipat selama fase anak menengah, bergantung pada lingkungan bahasa anak .

Snow 2001 (Allen 2010, 31) mengatakan sebagian besar anak dapat memahami bahasa konsep dan hubungan, jauh sebelum mereka bisa menemukan kata-kata untuk mendeskripsikanya. Itu yang disebut sebagai bahasa reseptif, bahasa reseptif mendahului bahasa ekspresif (kemampuan mengucapkan kata untuk menggambarkan dan menjelasakan). Perkembangan berbicara dan berbahasa berkaitan erat dengan perkembangan umun kognitif, sosial, perseptual, dan otot sel otak nak. Perkembangan berbahasa dan aturan-aturan pemakaianya dipengaruhi oleh jenis bahasa yang anak dengar dirumah, sekolah dan masyarakat itu yang dikatakan oleh Bowerman, Levinson, Levminson, 2001 (Allen 2010.31.)
 
4. PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL


Kebutuhan-Kebutuhan dasar Yang harus Dipenuhi Agar tumbuh Kembang anak menjadi Optimal

Kebutuhan-Kebutuhan dasar Yang harus Dipenuhi Agar tumbuh Kembang anak menjadi Optimal yaitu:
 1. FISIK-BIOLOGIS
  • Nutrisi yang harus didapat sejak dalam kandungan berupa menu seimbang (protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, air)
  • Imunisasi (sejak lahir hingga 18 tahun) bermanfaat umtuk mencegah penyakit hingga sakit berat (Hepatitis B, BCG, DPT, Polio, Campak, HIB, MMR)M
  • Kebersihan badan (cuci tangan, potong kuku, mandi teratur, membersihkan diri setelah BAK/BAB, cuci rambut) . Makanan dan peralatan hygieni dan sanitasi lingkungan, rumah, sekolah.
  • Pelayanan kegiatan pemantauan tumbuh kembang, deteksi dini gangguan tumbuh kembang, melalui pemanfaatan pelayanan posyandu, puskesmas, dan dokter pribadi.
  • Aktivitas fisik: untuk merangsang hormon pertumbuhan , nafsu makan, proses pengaturan dan penguraian karbohidrat, lemak dan protein, merangsang pertumbuhan otot dan tulang, merangsang perkembangan ketrampilan anak.
2.  Kasih Sayang- Emosi

Sejak dalam kandungan hingga dewasa anak harus mendapatkan kasih sayang agar emosinya berkembang, dengan cara:
  • Memberikan rasa nyaman , aman dan perlindungan.
  • Memperhatikan minat, keinginn, dan pendapatnya
  • Memberikan contoh ( bukan memaksa)
  • Membantu mendorong dan menghargai/menciptakan suasana gembira memberikan pemahaman atas kesalahan yang diperbuat anak, bukan dengan mengancam/menghukum. Mengasuh secara demokratis.
  • Memperhatikan temperamen yang dimiliki anak (apakah ank itu penurut , susah diatur atau pemalu)
3. STIMULASI/RANGSANGAN

         Stimulasi merupakan suatu proses masuknya rangsangan ke otak yang dilakukan secara sadar melalui panca indra secara khusus atau beragam dari lingkungan sekitar yang telah dibuat atau secara alami.

         Yang pertama memperoleh rangsanagan adalah otak untuk membuat  hubungan antar sel otak [sinaps].sejak dalam kandungan usia 6 bulan sudah milyaran sel otak terbentuk namun belum ada hubungan antar sel otak tersebut.apabila sel-el otak tersebut diberi rangsangan maka akan terbentuk hubungan yang bermakna,sehingga semakin sering dirangsang maka hubungan itu akan semakin kokoh dan semakin banyak variasi rangsangan yang diberikan maka hubungan yang terjadi semakin kompleks/luas dapat merangsang otak kiri dan kanan sehingga berkembang kecerdasan jamaknya.

             Adapun aspek perkembangan yang harus distimulasiadlah fisik melalui gerakan motorik kasar dan halus,kecerdasan, seni ,bahasa ,sosial emosional,nilai keagamaan dan moralserta kemandirian.

             cara yang dipergunakan untuk menstimulasi anak sangatlah beragam dan itu harus dilakukan setiap saat setiap kali berinteraksi dengan anak.stimulasi sudah dapat dilakukan sejak janin berusia 23 minggu.

             dalam menstimulasi/merangsang perkembangan anak , pendidikan harus mengenal sifat-sifat dari otak kiri dan kanan anak didik.
    CIRI - CIRI OTAK KIRI
  • Cara berfikirnya mengerucut (konvergen)
  • berkaitan dengan angka dan berhitung
  • rasional
  • berkaitan dengan tata bahasa, kemampuan membaca dan menulis
     CIRI - CIRI DARI OTAK KANAN
  • Cara berfikirnya secara meluas (divergen)
  • imajinasi
  • kreatifitas
  • seni
  • musik 
  • bernyanyi
  • sosial emosional
  • spiritual
          Penggunaan otak kanan dan otak kiri secara berimbang dapat mengoptimalkan potensi otak seseorang.demikian juga dengan adanya perspektif kacerdasan jamak (multiple intellegences).kecerdasan jamak yang mencakup kecerdasan kinestetik, bahasa, matematika, interpersonal, intrapersonal, musik, spasial, naturalis, dan eksistensi juga memberikan pengaruh yang sangat bermakna terhadap pengembangan potensi yang dimiliki seorang anak.