adsenseG

Monday, November 28, 2016

Prinsip-prinsip Pendekatan dalam pembelajaran Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini pelaksanaanya menggunakan prinsip-prinsip PAUD sebagai berikut:

1.Beroreientasi pada kebutuhan anak

 Kegiatan pembeljaran pada anak harus senantiasa beorientasi kepada kebutuhan anak. Menurut Maslow kebutuhan anak yang sangat mendasar adalah kebutuhan fisik ( ras lapar dan haus), anak dapat belajar apabila tidak dalam keadaan lapar dan haus. Kebutuha selanjutnya adalah kebutuhan keamanan ( merasa aman , terlindungi dan bebas dari bahaya), dan kebutuhan rasa memiliki dan disayang ( berhubungan dengan orang lain merasa diterima dan dimiliki).

2. Sesuai denga perkembangan anak

Pembelajaran untuk anak usia dini harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, baik usia maupun dengan kebutuhan individu anak. Perkembangan anak mempunyai pola tertentu sesua dengan garis waktu perkembangan. Setiap anak berbeda perkembanganya ada yang cepat ada yang lambat. Oleh karena itu pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan baik lingkup maupun tingkat kesulitanya dengan kelompok  usia anak.

3. Mengembangkan Kecerdasan Anak

Pembelajaran anak usia dini hendaknya tidak menjejali anak dengan hafalan tetapi mengembangkan kecedasanya.   Penelitian dibidang neorescience (ilmu tentang saraf)  menemukan bahwa kecerdasan banyak dipengaruhi oleh banyaknya sel saraf otak, hubungan antar sel saraf otak, dan keseimbangan kinerja otak kanan dan otak kiri. Pada saat lahir sel otak sudah terbentuk semua yang jumlahnya mencapi 100- 2000 milyar, dimana setiap sel dapat membuat hubungan dengan 20.000 sel saraf lainya , atau dengan kata lain dapat membentuk kombinasi 100 milyar x 20.000. Oleh karena itu anak usia (0-8 tahun) merupakan usia yang sangat kritis bagi pengembangan kecerdasan anak. Sayangnya banyak guru, orabf tua dan pendidik anak usia dini yang "mengunci mati" sel otak tersebut untuk menjalankan fungsi kapasitasnya yang tak terhingga (unlimited capacity to learn)(semiawan ,2004).

 Oleh karena itu guru dan orang tua perlu memhami tehnik stimulasi otk yang tepat untuk mengembangkan kecerdasan  , sederhana ke kompleks anak, bukan sekedar menjejali anak dengan informasi hafalan.

4. Belajar melalui bermain

Bermain merupakn pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan anak usia dini, dengan menggunakan strategi metode, materi/bahan, dan media yang menarik agar udah dikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi ( penjajakan) mnemukan , dan memanfaatkan benda-benda disekitarnya.

5. Belajar dari kongkrit ke abstrak, sederhana ke kompleks, gerakan ke verbal, dan sendiri ke sosial

Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara  bertahap , dimuali dari kongkrit ke abstrak, dan konsep yang sederhana ke kompleks, dari gerakan ke verbal , dan dari diri sendiri ke sosial. Agar konsep dapat dikuasai dengan baik hendaknya guru menyajikan kegiatan-kegiatan yang berulang-ualang.

6. Anak sebagai Pembelajar aktif

Anak melakukan sendiri pembelajarannya sehingga anak aktif, guru hanya sebagai fasilitator atau pengawas dari jauh.

7. Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan teman sebaya di lingkunganya

Ketika anak berinteraksi dengan teman sebayanya, maka anak akan belajar, begitu juga ketika anak berinteraksi dengan orang dewasa (Guru, Orang tu).

8. Menggunakan lingkungan yang kondusif

Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain.

9. Merancang kreativitas dan inovasi 

Proses kreatif dan inovatif dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berfikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.

10. Mengembangkan kecakapan hidup

Pendidikan anak usia dini mengembangkan diri anak secara menyeluruh (the whole child). Berbagai kecakapan dilatihkan agar anak kelak menjadi manusia seutuhnya. Bagian dari diri anak yang dikembangkan meliputi bidang fisik-motorik, intelektul, moral ,sosial, emosi kreativitas dan bahasa. Tujuanya ialah agar kelak anak berkembang menjadi manusia yang utuh  yang memiliki kepribadian dan akhlak yang mulia, cerdas dan terampil , mampu bekerja sama dengan orang lain, mampu hidup berbangsa , bernegara , dan bermsyarakat.

Mengembangkan kecakapan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses pembiasaan.Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong diri sendiri(mandiri), disiplin , mampu bersosialisasi, dan memperoleh bakat ketrampilan dasar yang bergna untuk kelangsungan hidupnya.

11. Memanfaatkan potensi lingkungan

Media dan sumber pembelajaran dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik atau guru.

12. Sesuai dengan kondisi sosial budaya

Pembelajaran anak usia dini harus sesuai dengan kondisi sosial budaya. Apa yang dipelajari anak adalah persoalan nyata sesuai denga kondisi dimana anak berada. Berbagai obyek yang berada di sekitar anak , kejadian dan isu-isu yang menarik dapat diangkat sebagai tema persoalan belajar.

13. Stimulasi secara holistik

Pembeljaran anak usia dini sebaiknya secara terpadu atau Holistik. Anak tidak belajar mata pelajaran tertentu, seperti IPA, Matematika bahasa secara terpisah tetapi fenomena dan kejadian yang ada disekitarnya melalui bermain dengan air anak dapat belajar berhitung matematika, mengenal sifat-sifat air IPA , menggambar air mancur (seni), dan fungsi air unuk kehidupan (IPS)

 
 

Beberapa pandangan menurut pakar tentang pentingnya PAUD

Konsep keilmuan PAUD bersifar isomorfis , artinya kerangka keilmuan PAUD dibangun dari interdisiplin ilmu yang merupakan gabungan dari bebrP aisiplin ilmu, diantaranya psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu pendidikan anak, entropologi, humaniora, kesehatan,dan gizi serta neuri-sains atau ilmu tentang perkembangan otak manusia (Yuliani, 2009, 10)

Berdasaarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini merupakan masa peletakan dasaratau fondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa yang diteri,a anak pada masa usia dini, apakah itu makanan, minuman , serta stimulasi dari lingkungannya memberikan kontribusi yang sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa itu dan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitanya dengan perkembangan struktur otak. Dari segi empiris banyak sekalipenelitian yang menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting. Karena pada waktu manusia dilahirkan , menurut Clark (dalam Yuliani 2009) kelengkapan organisasi otaknya mencapai 100-200 milyar sel otak yang siap dikembangkan dan diaktualisasikan untuk mencapai tingkt perkembangan optimal, tetapi hasil penelitian menyatakan bahwa hanya 5% potensi otak yang terpakai karena kurangnya stimulasi yang berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi otak.

Usia dini 9lahir- 6 tahun) merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa depanya atau disebut juga masa keemasan (the golden age) namun sekaligus periode yang sangat kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.

Hasil penelitian/kajian ilmiah dibidang Neorologi oleh osbon White. Bloom menyatakn bahwa perkembangan intelektual kecerdasan anak pada usia:
a. 0- 4taahun mencapai 50%
b. 0- 8tahun mencapai 80%
c. 0-18 tahun mencapai 100%

Sedangkan perkembangan fisik otak anak pada usia:
a. 0 tahun mencapai 25%
b. 6 tahun mencapai 85%
c. 12 tahun mencapai 100%

Jadi anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia SD tidak benar , bahkan pendidikan yang dimulai pada usia TK(4-6 tahun) pun sebenarnya pun sudah terlambat.

Sunday, November 27, 2016

Landasan Yuridis dan Beberapa Pandangan Menurut Pakar tentang Pentingnya PAUD

Landasan Yuridis dan Beberapa Pandangan Menurut Pakar tentang Pentingnya PAUD

1. Landasan Yuridis 
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dimyatakan bahwa " melindungi segenap bangsa Indonesiaa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa". Selanjutnya pada Amandemen Undang-Undang   Dasar tahun 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa : setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi:.

Dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak pasal 9 ayat 1 dinyatakan bahwa " setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasanya sesuai dengan minat dan bakatnya".

Undang-Undang nomr 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa "Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan  yang ditujukan kepada anak sejak lahir  sampai denga usia 6 tahun yang dilakukan melaui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut".

Sedangkan pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa"(1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. (2) Pendidikan anak usia didni dapat diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal dan/atau informal.(3) Pendidikan anak usisa dini jalur pendidikan formal Taman kanak-kanak (TK). Raudhatul Athal (RA) atau bentuk lain yang sederajat. ($) Pendidikan anak usia dini jalur nonformal Kelompok bermain (KB), Taman penitipan anak (TPA),  dan bentk lain yang sederajat . (5) Pendidikan anak usia dini jalur informsl pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. (6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana yang diamaksud dalam ayat (1) ayat (2) ayat (3) dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah".

Dalam dokumen Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 tentng standar Pendidikan Anak Usia Dini, dinyatakan bahwa "Standar tingkat pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai denga usia enam tahun. Tingkat perkembanga yang diharapkan dapat dicapai setiap anak pada setiap tahap perkembanganya, bukan merupakan suatu tingkat pencapaian kecakapan akademik".

Saturday, November 26, 2016

Landasan Filosofi PAUD menurutJean Piaget dan Lev Vigotsky

Pandangan kontruktivis dimonitori oleh 2 orang ahli psikologi yaitu  Piaget dan Lev Vigotsky. Pada dsarnya paham kontruktivis ini mempunyai asumsi bahwa anak adalah pembangun pengetahuan yang aktif. Anak menontruksi/membangun pengetahuan berdasarkan pengalamannya.

Pengetahuan tersebut diperoleh anak dengan cara membangunya sendiri secara aktif melalui interaksi yang dilakukanya dengan lingkungan.

Menurut paham ni anak bukanlah individu yang bersifat pasif , yang hanya menerima pengetahuanya dari orang lain. Anak adalah mahkluk belajar yang aktif yang dapat mengkreasi/mencipta dan membnguan pengetahuanya sendiri.

Para ahli kontruktif meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak memahami dunia disekeliling mereka. Pembelajaran menjadi proses interaktif yang elibatkan teman sebaya anak, orang dewasa dan lingkunan. Anak membangun pemahaman mereka sendiri terhadap dunia. Mereka memahami apa yang terjadi disekeliling mereka dengan mensintesa pengalaman-pengalaman baru dengan apa yang telah mereka pahami sebelumnya.

Contoh berikut ini akan membantu anda untuk memahami pandangan ini. Seorang anak TK yang keluarganya memiliki seekor anjing berjalan-jalan mengendarai mobil bersama keluarganya. Mereka melintasi seekor sapi disekitar lapangan. Anak itu menunjuk dan mengatakan "anjing". Orang tuanya mmberitahukan kepada anak bahwa itu bukanlah anjing melainkan sapi dan sapi berbeda dengan anjing. Informasi yang baru tersebutakan dicerna dengan apa yang telah diketahui dan penyesuaian mental akan terbentuk.

Thursday, November 3, 2016

Landasan Filosofi PAUD menurut pandangan Freobel

Freobel yang bernama lengkap friendrich Wilhem August Freobel lahir di Jerman pada tahun 1782 dan  wafat pada tahun 1852.

Pandanganya tentang anak banyak dipengaruhi oleh Pestalozzi serta para filsuf yunani. Frebel memandang anak sebagai individu yang pada kodratnya bersifat baik. Sifat yang buruk timbul karena kurangnya pendidikan atatu  pengertian yang dimiliki oleh anak tersebut. Setiap tahap perkembangan yang dialami oleh anak harus dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh. Anak memiliki potensi, dan potensi itu akan hilang jika tidak dibina dan dikembangkan.

Tahun-tahun pertama dalam kehidupan seorang anak amatlah berharga dan akan menentukan kehidupanya di masa yang akan datang.Oleh karena itu masa anak merupakan masa emas(The golden ege) bagi penyelenggara pendidikan. Masa anak merupakan fase/tahap yang sangat fundamental bagi perkembangan individu karena pada fase/tahap inilah terjadinya peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang.

Pendidikan keluarga sebagai pendidikan pertama bagi anak dalam kehidupanya, sangatlah penting ,karena kehidupan yang dialami oleh anak pada masa kecilnya  akan menentukan kehidupanya di masa depan.

Freobel memandang pendidikan dapat membantu perkembangan anak secara wajar. IA menggunakan taman sebagai simbol dari pendidikan anak. Apbila anak mendapatkan pengasuhan yang tepat, maka seperti halnya tanaman muda akan berkembang secara wajar mengikuti hukumnya sendiri. Pendidikan taman kanak-kanak harus mengikuti sifat dan karakteristik anak. Oleh sebab itu bermain dipandang sebagai metode yang tepat untuk membelajarkan anak, serta merupakan cara anak dalam menirukan kehidupan orang dewasa disekelilingnya secara wajar. Freobel memiliki keyakinan pentingnya belajar melalui bermain.

Wednesday, November 2, 2016

Landasan Filosofi PAUD menurut KI Hadjar Dewantara

KI Hadjar Dewantara dengan nama asli suwardi suryaningrat lahir pada tanggal 2 mei 188. Ia memandang anak sebagai kodrat alam yang mempunyai pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Akan tetapi kemerdekaan itu juga sangat relatif karena dibatasi oleh hak-hak yang patut dimiliki oleh orang lain.Anak memiliki hak untuk menentukan apa yang terbaik untuk dirinya, sehingga anak patutu diberi kesempatan untuk berjalan sendiri, dan tidak terus dicampuri atau dipaksa. Pamong hanya boleh memberi bantuan apabila anak menghadapi hambatan yang cukup berat dan tidak dapat diselesaikan.

Hal tersebut merupaka cermin dari semboyan "Tutwuri handayani". Ia juga berpandangan bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah lahir dan batin, sertadapat memerdekakan diri. Kemerdekaan itu hendaknya diterapkan pada cara berfikir anak, sehingga anak tidak selalu diperintah atau dicekoki dengan fikiran orang lain saja tetapi mereka harus dibiasakan untuk mencari serta menemukan sendiri berbagai nilai pengetahuan dan ketrampilan denganmenggunakan fikiran dan kemampuanya sendiri.

Uraian diatas memperlihatkan bahwa KI Hadjar Dewantara memandang anak sebagai individu yamg memiliki potensi untuk berkembang. Sehingga pemberin kesempatan yang luas pada anak untuk mencari dan menemuka pengetahuan , secara tidak langsung akan memberikan peluang  agar potensi yang dimiliki oleh anak dapat berkembang secara optimal.

Kekuatan kodrati yang dimiliki anak tiada lain adalah segala kekuatan dalam kehidupan lahir dan batin anak yang ada karena kekuasaan kodrat (karena faktor pembawaan atau keturunan yang ditakdirkan secara ajali). Kodrat anak bisa baik bisa pula sebaliknya. Kodrat itulah yang akan memberikan dasar pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dengan pemahaman diatas KI Hadjar Dewantara bahwa pendidikan itu sifatnya hanya menuntun bertumbuh kembangnya kkuatan-kekuatan kodrati yang dimliki anak. Pendidikan smam sekali tidak mengubah dasar pembawaan anak, kecuali pemberian tuntunan agar kodrat bawaan anak itu bertumbuh kembang ke arah yang lebih baik.

Pendidikan berfungsi menuntun anak yang berpembawaan tidak baik menjadi lebih berkwalitas lagi disamping untuk mencegahnya dari segala macam pengaruhjahat. Dengan demikian tujuan pendidikan itu untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar ia sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya dalam hidup.

Landasan Filosofi PAUD Menurut J.J.Rousseau

J.J.Rousseau yang hidup antara tahun 1712 -1778 dilahirkan di geneva, swiss. Tepai sebagian besar waktunya dihabiskan di perancis.

J.J.Rousseau menyarankan konsep kembali ke alam, pendektan yang bersifat alamiah menurutnya pendekatan alamiah berarti anak akan berkembang secara optimal tanpa hambatan. Menurutnya pulaa bahwa pendidikan yang bersifat alamiah menghasilkan dan memicu berkembangnya kwalitas semacam kebahagiaan ,spontanitas dan rasa ingin tahu. Dia percaya bahwa walaupun  kita telah melakukan kontrol terhadap pendidikan yang diperoleh dari pengalaman sosial dan melalui indra, tetapi kita tetap tidak dapat mengontrol pertumbuhan yang bersifat alami.

Untuk mengetahui kebutuhan anak, guru hrus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan anak-anak. Tujuanya adalah agar guru dapat memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat anak. Jadi yang menjadi titik pangkal adalah anak. Tujuan pendidikan menurut J.J.Rousseau adalah membentuk anak menjadi manusia yang bebas.

J.J.Rousseau memiliki keyakinan bahwa seorang ibu dapat menjmin pendidikan anaknya secara alamiah. Ia berprinsip bahwa dalam mendidik anak, orang tua perlu memberikan kebebasan pada anak agar mereka dapat berkembang secara alamiah.

Ruang LIngkup PAUD

Satuan layanan PAUD, Pendidikan anak usia dini diseenggarakan sebelum jenjang pendidikandasar.Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, non formal, dan/informal.

Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal diselenggarakan pada taman kanak-kanak[TK], Raudhatul athfal [RA], atau bentuk lain yang sederajat, rentang umur antara 4-6 tahun.

Pendidikan anakusia dini jalur nonformal diselenggarakan pada kelompok bermain (KB) rentang usia anak 2-4 tahun, taman penitipan anak (TPA) rentang usia 3 bulan-2 tahun, atau bentuk lain yang sederajat satuan PAUD yang sejenis/SPS , rentang usia 4-6 tahun.

Pendidikan anak usia dini diselenggarakan pada peendidikan keluarga tau oleh lingkungan, bagi orang tua yang mempunyai anak usia 0-6 tahun.

Tuesday, November 1, 2016

Tujuan PAUD

Pada umumnya tujuan PAUD adalah mengembangkanberbGi potensi anak sejak dini sebagai persiapanuntuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkunganya.
Tujuan PAUD antara lain sebagai berikut:
a. Kesiapan anak memasuki pendidikan lebih lanjut
b. Mengulangi angka mengulang kelas
c. mengurangi angka putus sekolah
d. Mempercepat pencapaian wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
e. Meningkatkan mutu pendidikan
f. Mengurangi angka buta huruf muda
g. Memperbaiki derajat kesehatan & gizi anak usia dini
h. Meningkatkan indeks pembangunan manusia

Selain tujuan diatas, menurut UNESCO [2005] tujuan PAUD anatara lain berdasarkan beberapa alasan:
a. Alasan pendidikan : PAUD merupakan pondasi awal untuk meningkatkan kemampuan anak untuk menyelesaikan pendidikan lebih tinggi, menurunkan angka mengulang kelas dan angka putus sekolah
b. Alasan ekonomi: PAUD merupakan investasi yang menguntungkan baik bagi keluarga maupun pemerintah
c. Alasan sosial: PAUD merupakan salah satu upaya untuk menghentikan roda kemiskinan
d. Alasan Hak/Hukum : PAUD merupakanhak setiap anakuntuk memperoleh pendidikan yang dijamin oleh undang-undang

Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini merupakansalah satu bentuk satuan pendidikan pada jenjang pendidikan anak usia dini yang pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.

Paud adalah pemberian upaya untuk menstimulasi membimbing mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan ketrampilan pada anak [kompetensi].